Elemen dan Karakteristik Sistem Informasi

 Sistem dapat diartikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Elemen Sistem
Menurut Yakub (2012) bahwa tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi susunan dasarnya sama. Ada beberapa elemen yang menbentuk suatu sistem, yaitu:
a. Tujuan, ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
b. Masukan, (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak berwujud. Masukan berwujud adalah bahan mentah, sedangkan yang tidak berwujud adalah data.
c. Proses, merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai.
d. Keluaran, (output) merupakan hasil dari pemrosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain.
e. Batasan, (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem. Batasan sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, dan kemampuan sistem.
f. Mekanisme pengendalian dan umpan balik, mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), sedangkan umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan masukan maupun proses. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
g. Lingkungan, adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.

Komponen Sistem
Menurut Jogiyanto (2005: 5) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
a. Komponen-komponen (Components)
Suatu sistem terdiri dari kumpulan komponen atau subsistem yang saling berinteraksi atau bekerja sama satu sama lain untuk membentuk satu kesatuan. Setiap komponen atau subsistem tersebut memiliki sifat-sifat dan fungsi tertentu yang mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b.  Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungan luarnya atau dengan sistem yang lainnya. Batas suatu sistem merupakan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. Dan batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
c. Lingkungan Luar Sistem (environments)
Environments dari suatu sistem adalah apapun yang berada diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang bersifat merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lain dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan (Input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam istem komputer, program adalah maintaenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f.  Keluaran (Output)
Keluaran merupakan hasil dari energi yang diolah. Keluaran ini dapat berupa keluaran yang berguna atau keluaran yang tidak berguna. Sebagai contoh panas yang dikeluarkan dari sistem komputer merupakan keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa pembuangan. sedangkan informasi adalah keluaran yang berguna dan dibutuhkan.
g. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran Sistem (Objectives)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


CONTOH SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

1. Sistem E – counseling
Merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi sistem informasi dalam bidang psikologi. Dimana hanya dengan menggunakan aplikasi e – counseling ini dan tentunya dengan menggunakan internet, anda sudah dapat melakukan konseling dengan seorang psikolog tetapi tidak bertatap muka secara langsung, namun hanya melalui palikasi ini anda suda bisa melakukan konseling sebagaimana konseling secara langsung pada umumnya. Setelah itu barulah nanti anda mengatur waktu bisa bertemu secara attap muka kapan dengan sang psikolog tersebut.

2. Program SPSS
Aplikasi ini merupakan sebuah aplikasi yang bisa digunakan oleh psikolog untuk mengolah data. Data yang bisa di alikasikan dalam program SPSS ini adalah data secara kuantitatif. Adapun aplikasi ini sangat membantu seorang psikolog dalam melakukan penelitian data dalam bentuk kuantitatif, karena hanya dengan menggunakan aplikasi ini seornag psikolog tidak usah repot –  repot kalau harus mengolah data tersebut secara manual.

3. Penggunaan Aplikasi Alat Test
Pada umumnya alat test yang diguankan oleh seorang psikolog ketika ingin melakukan peneliatian terhadap klien nya adalah menggunakan hard copy, namun sekarang sudah banyak psikolog yang memanfaatkan sistem infomasi denagn menggunakan aplikasi sebagai alat testnya.

4. Penggunaan E- Therapy
Memang pada umumnya terapi dilakukan dengan bertemu langsung dengan seornag psikolog, namun seiring berkembangnya teknlogi infomasi, terapi pun bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi. Baca juga mengenai cara kerja psikologi pendidikan.

5. Penggunaan E- Coaching
Dengan berkembangnya dunia teknologi infomasi, coaching juga sudah bisa dilakukan dengan menggunakan sisitem infomasi. Anda bisa langung di coaching tanpa harus bertemu langsung dengan psikolog tersebut, namun dengan menggunakan sistem infomasi ini pun sudah cukup.


6. Test Mental
Melakukan test mental dengan menggunakan aplikasi sistem infomasi secara langsung juga sudah banyak dilakukan oleh psikolog sekarang ini. Jadi, testnya tidak harus dilakukan secara manual.

7. Wawancara
Wawancara pun bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi sistem informasi, dimana proses wawancaranya hanya melalui aplikasi atau intenet, berbeda dengan wawancara yang biasanya dilakukan langusng ketemu dengan orangnya, namun aplikasi berbasi teknologi ini sudah banyak diminati.

8. Melakukan Psikotest
Melakukan psikotes juga bisa dilakukan dengan menggunakan siistem informasi. Memang pada umumnya psikotes dilakukan secara langsung, namun sekarang ini psikotes dengan aplikasi pun sudah bnayak diminati terutama mereka yang sibuk waktunya.

9. Mengukur Tingkat Inteligensi

Pada umumnya untuk mengukur tingkat inteligensi seseorang bisanya menggunakan tes tulis atau tes yang lainnya secara manual, namun dengan hadirnya teknologi sistem infomasi ini, tes inteligensipun sudah menggunakan aplikasi yang dirasa lebih efektif penggunaannya.
10. Mengukur Kepribadian Seseorang
Tidak hanya kecerdasan kepribadian seseorang pun bisa di tes dengan menggunakan sistem informasi ini. Dengan menggunakan sisitem informasi ini kepribadian anda bisa di test dan dipastikan hasilnya akurat loh sobat, tergantung anda menggunakan aplikasi kepribadian yang menurut anda lebih baik.
Sekian informasi yang penulis share pada kesempatan kali ini sobat, semoga informasi ini bermanfaat bagi sobat semua yang sudah membacanya. Sampai ketemu diartikel selanjutnya tentunya dengan pembahasan yang tidak kalah menarik. Salam hangat, salam psikologi.



DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto, H.M. (2015). Sistem teknologi informasi. Yogyakarta : ANDI offset.
Yakub. (2012). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Komentar

Postingan Populer