PENGERTIAN BUDAYA

          Nilai2 budaya merupakan nilai-nilai yang berlaku di dalam suatu masyarakat, 
lingkup organisasi, lingkungan masyarakat yang merupakan suatu kebiasaan, keper-
cayaan, simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan 
lainnya sebagai acuan prilaku. Nilai budaya itu menjadi acuan tingkah laku sebagian 
besar anggota masyarakat yang bersangkutan; berada dalam alam pikiran mereka dan 
sulit untuk diterangkan secara rasional. Nilai budaya bersifat langgeng, tidak mudah 
berubah aaupun tergantikan dengan nilai budaya yang lain. Anggota masyarakat me-
miliki nilai sebagai hasil proses belajar sejak masa kanak kanak hingga dewasa yang 
telah mendarah daging. Contoh nilai budaya yang ada pada bangsa Indonesia adalah
Pancasila dengan lima silanya yang merupakan satu kesatuan atau satu sistem.

          Teori-teori kebudayaan : 
Menurut Koentjaraningrat (2000:181) kebudayaan dengan kata dasar budaya berasal 
dari bahasa sangsakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” 
atau “akal”. Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang be-
rupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu.
Menurut Atmadja, teori kebudayaan adalah kebudayaan yang timbul sebagai suatu usaha 
budi daya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan di daerah-daerah seluruh Indonesia,
terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuj kearah kemajuan 
adab, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan 
asing yang dapat mengembangkan atau memperkaya kebudayaan itu sendiri, serta mem-
pertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.

           Istilah akulturasi berasal dari bahasa Latin “acculturate” yang berarti “tumbuh 
dan berkembang bersama”. Secara umum, pengertian akulturasi (acculturation) adalah 
perpaduan budaya yang kemudian menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan un-
sur-unsur asli dalam budaya tersebut. Misalnya, proses percampuran dua budaya atau 
lebih yang saling bertemu dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga 
bisa saling memengaruhi.

 Contoh-contoh Akulturasi :

akulturasi budaya
Borobudur; Contoh Akulturasi Budaya dalam Seni Bangunan











a. Seni Bangunan
Seni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara 
seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk 
perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan 
hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang 
mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur. Pada candi disertai 
pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga 
candi juga berfungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa. 
Sedangkan candi Budha, hanya jadi tempat pemujaan dewa tidak terdapat peti pripih 
dan abu jenazah ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa.

b. Seni Tarian
Tari Betawi. Sejak dulu orang Betawi tinggal di berbagai wilayah Jakarta. Ada yang 
tinggal di pesisir, di tengah kota dan pinggir kota. Perbedaan tempat tinggal menye-
babkan perbedaan kebiasaan dan karakter. Selain itu interaksi dengan suku bangsa 
lain memberi ciri khas bagi orang Betawi. Tari yang diciptakanpun berbeda. Inter-
aksi orang Betawi dengan bangsa Cina tercipta tari cokek, lenong, dan gambang kromong.

c. Seni Berpakaian
Pakaian Adat Betawi, orang Betawi pada umumnya mengenal beberapa macam pakaian. 
Namun yang lazim dikenakan adalah pakaian adat berupa tutup kepala (destar) dengan 
baju jas yang menutup leher (jas tutup) yang digunakan sebagai stelan celana panjang 
Melengkapi pakaian adat pria Betawi ini, selembar kain batik dilingkari pada bagian 
pinggang dan sebilah belati diselipkan di depan perut. Para wanita biasanya memakai 
baju kebaya, selendang panjang yamg menutup kepala serta kain batik. Pada pakaian peng-
antin, terlihat hasil proses asimilasi dart berbagai kelompok etnis pembentuk masyarakat 
Betawi. Pakaian yang digunakan pengantin pria, yang terdiri dari: sorban, jubah panjang 
dan celana panjang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Arab. Sedangkan pada pakaian 
pengantin wanita yang menggunakan syangko (penutup muka), baju model encim dan
rok panjang memperlihatkan adanya pengaruh kebudayaan Cina Uniknya, terompah 
(alas kaki) yang dikenakan oleh pengantin pria dan wanita dipengaruhi oleh kebudayaanArab.

d. Adat Kebiasaan
Tradisi membagi rezeki saat hari raya sebenarnya terjadi karena proses akulturasi 
budaya Tionghoa dengan Islam. Memberi dengan ketulusan hati merupakan bagian 
luhur dari menjalankan kewajiban sebagai manusia. Dan lebih indah lagi jika segala 
kebajikan dilakukan di hari raya. Menjalankan tradisi tentu merupakan bagian dari 
kebajikan. Tradisi yang diwariskan leluhur sejatinya tetap dilaksanakan karena me-
ngandung nilai-nilai moral yang bertujuan baik. Salah satu tradisi Lebaran yang tak 
kalah populer adalah berbagi rezeki.

Komentar

Postingan Populer